Hal Sederhana yang Perlahan Menghilang dan Dianggap Biasa

February 06, 2019

Hal sederhana yang mulai hilang dan kini dianggap biasa
Pernahkah temans, ketemu sama orang songong dan saking ajaibnya kelakuannya sampe istighfar dan baca taawudz. Segitunya ya, ngak mau ketularan sama kelakuan ajaib.

Manusia itu kehilangan nilainya ketika punya kelakuan "tak biasa" menurut kita.  Dan "tak biasa" itu lahir dari standar yang kita anut. Kadangkala ya kita dianggap lebai karena banyak orang mulai menerima kelakuan ajaib itu.

Entahlah, kenapa bisa seperti itu, apakah saya yang tak siap ketika hal sederhana dalam hidup ini  diinjak-injak atau telah banyak pembiaaran yang  terjadi sehingga biasa aja. Mereka melihat bukan hal yang wah jadinya ngak bersaksi (menanggapi).

Beberapa hal yang sederhana yang mulai hilang 'kebenarannya' bahkan dianggap biasa aja saat ini

Memanggil tanpa ada ujungnya dan suka memerintah  

Ada iklan parfum yang punya kalimat bagus " kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda" Kalau pernah dengar berarti kita seumuran ya. Buaha... ha

Jadi ya, saya punya kenalan baru dan malas menganggapnya teman. Cukup kenalan aja, karena kesan sama dia ngak enak dan berharap ini kali terakhir ketemuannya.  Semoga ngak lagi berhubungan sama orang itu. Sadisnya saya.

Baru ketemu tanpa tedeng aling menyapa dengan seenak udelnya, malahan ya saya pancing orang disebelahnya menayakan tahun kelahiran orang itu. " Bagiku kurang sopan memanggil  tanpa tahu umurnya, bisa aja dia lebih tuakan" Tanggapan dia itu bikin saya gregetan loh. "Itu hal biasa, kok ribet?"

Duh, mengusap dada aja. Jadi ingat semasa kuliah beberapa teman sering dicuekin senior saat ngobrol karena bicara ngak pakai ujung. Malahan yang sangar itu langsung negur" ngecek baujuang diak, tambahkan kata kk , uni atau nama orang itu saat ngobrol". Dirumah saya juga dibiasakan seperti itu saat berbicara, jadi merasa aneh sama yang kurang sopan .

Kesabaran kedua, minjam tapi ngak dirapikan. Saya orangnya ngak rapi-rapi amat ya, tapi berprinsip punya orang itu harus dirapikan lagi.

Nah dia ,di guling-gulingan ,dikiranya telur gulung kali . Ya tuhan berilah hamba kesabaran.  Sembari menahan kesal memberi contoh dengan expresi datar,saya berusaha menekan nada biar ngak nyakitin hati, "lihat, berbeda dan nampak lebih rapikan". Dia masa bodoh melihatnya

Baru aja dia pergi terjadinya sesi curhat donk da, saya ceritakan ke jengkelan. "Aneh tapi nyata" reaksi si uda

Lupa ngucapin 3 kata sederhana tolong, terima kasih dan maaf

Tolong yang tak perlu
Masih berkaitan dengan kenalan tadi yang nguji kesabaran. Dia seenaknya nyuruh-nyuruh saya. Hai nona, udah ngak sopan dalam komunikasi malahan memerintah pula. Dirumah ngak diajarin sopan santun dulu sekolah dimana? Ah.. Sayangnya semua itu hanya suara hati ngak bisa diluapkan.

Sikapnya yang keterlaluan ini akhirnya memancing saya "ambil sendiri aja kan punya tangan? "

Selama ini saya didoktrin minta bantuan itu untuk hal yang benar-benar ngak bisa dan gunakanlah kata tolong.

Minta maaf bukan berarti salah
pernahkan teman mendengar. Biasanya ini trik untuk melumerkan hati orang yang lagi musuhan sama kita. Didalam kata maaf itu terdapat kerendahan hati untuk memulai duluan walau ngak salah dan penekanan ego untuk menerima kesalahan. Jadi wajar jika sulit.

Meski tidak mudah, tindakan meminta maaf penting dilakukan dengan segera, ini akan memperbaiki hubungan interpersonal.

Selain itu kata ini juga jadi alat reparasi hubungan, contohnya seles atau frontliner begitu mudah mengucapkan saat servisnya atau berada situasi yang membuat pelanggannya tak nyaman.

Ini upaya mereka membuat pelanggan tidak makin kecewa, hubungan tidak rusak, bahkan  mengharapkan meski berada disituasi tersebut pelanggan ngak akan lari. .

Membiasakan menggunakan kata ini sulit, maka dari itu biasakan segera meminta maaf atas apapun yang kita rasa tak tepat. Bahkan untuk hal sepele, misalnya janjian dengan teman tapi kita telat 5 menit, minta maaflah walaupun kesalahan itu bukan berarti apa-apa dimata teman.  Begitu pula ketika menyinggung perasaan orang lain.

Di jaman now ketika kepedulian berkurang, permintaan maaf seringkali dianggap sebagai sebuah strategi menaikkan popularitas. Misalnya, ada pemimpin minta maaf atas kesalahan bawahannya, jarang mendapatkan tanggapan positif malahan dicemooh dan dianggap melakukan tindakan pencitraan. Padahal ya, permintaan maaf sebenarnya bisa menggambarkan kematangan emosional seseorang.

ketika sudah dibantu,  “terima kasih” pun tidak terdengar. 

Ucapan terima kasih sebagai bentuk syukur udah dibantu. Nyatanya, banyak yang ngak melakukan seakan bantuan itu adalah hal normal dan wajib dilakukan oleh orang lain.

Sesama manusia harus saling menolong tapi berterima Kasih perlu dilakukan.

Manggil dengan tangan kiri

Semasa kecil kita selalu diajari kegunaan kedua tangan,hal baik itu kerjaan tangan kanan begitu juga sebaliknya.

Saat ini banyak yang melambaikan tangan memanggil dengan tangan kiri,seolah yang kanan lagi sibuk. Entahlah, bagi saya suatu penghinaan dan jika ada yang melakukan saya ngak akan nyahut atau mendatanginya.

Dan suatu yang tak pantas jika makan dengan tangan kiri. Kalau kidal?  Saya pernah punya teman kidal, dengan latihan dia bisa kok menggunakan tangan kanannya walaupun agak kaku.

Hal sederhana diatas udah banyak yang hilang. Mungkin menurut saya kurang baik, entah menurut orang lain.

Selalu ingat, sikap kita yang akan mempengaruhi sikap orang ke kita sendiri.

You Might Also Like

6 komentar

  1. Waduh kadang saya masih suka manggil tanpa sadar pakai tangan kiri. Setuju, mbak..Memang manner itu perlu berulang diingatkan. biar tidak perlahan mengilang dan tanpa sadar dianggap sesuatu yang biasa saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengulangan manner harus selalu dilakukan agar tak jadi hal asing bagi kita dan generasi

      Delete
  2. 3 kata ajaib yang di jaman sekarang mulai terasa terkikis..pendidikan akhlak menjadi poin utama untuk generasi alfa ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3 kata ajaib ini memudar bahkan jika tidak dibiasakam akan jadi hal aneh bagi generasi alfa

      Delete
  3. Kalau tinggal dikampung, kalau g tau sopan santun siap2 aja jadi omongan org..pasti dikucilkan mah uni org kyk gt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..mbak, saya merasa kampung tempat yang bagus untuk kontrol sosial. Norma dan sanksi kerasa banget efeknya

      Delete

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*