Tak Selamanya Keterpaksaan Itu Buruk, Alasan Ini Bisa Jadi Pertimbangan

August 09, 2020

 


Ada sebuah humor yang dilontarkan oleh orang tua" kurang uang bikin terhindar dari konsumsi yang tak halal" . Awalnya saya tak ngeh, setelah dipikir-pikir benar juga. Tak bisa dipungkiri uang itu memudahkan dalam kehidupan tapi tak selalu bikin bahagia. Beberapa orang kaya bisa menikmati pendidikan layak dan kesuksesan seolah udah pasti ada,udah didepan mata. Berbeda dengan yang kurang cuan dia harus punya tulang kuat dan daya juang lebih dari yang lain. Ingat, kerja keras tak akan hianati hasilnya.

Waduh udah melebar ini. Jadi ketika uang itu penghalang kenikmatan hidup kita akan sayang-sayang menggunakannya bukan? Contohnya saat ada brand yang keluarkan produk baru, bagi kaum yang rasional akan berpikir ulang untuk membelinya. Apakah ini penting, kebutuhan atau keinginan. Tuh segitunya sayang Ama duit. Serupiah dipikirkan saat keluar dari dompet, bahkan ya sampai diingat-ingat apa saja yang udah dilakukan dengan uang( belanja atau bayar apa saja). Sedisiplin itu menjaga uang.

Saya pernah berada dititik itu, berpikir keras untuk mengeluarkan uang dan menimbang seberapa urgent.  Bukan pelit ya, tapi lebih kepada memilah mana kebutuhan dan keinginan. Kalau kata orang, "ketika uang tak kurang banyak maka kita akan pintar matematika   lantaran bisa dengan mudah menghitung berapa biaya kebutuhan dan ahli dengan probably.

Saya terselamatkan dari makanan yang diragukan

Ketika awal bekerja di Pekanbaru saya di gaji kecil, nominalnya hanya 1 juta tanpa ada hitungan lembur, padahal sering lewat jam kerja. Bayangkan aja uang segitu untuk bayar kosan, makan dan belanja bulanan. Tak jarang hanya makan 2 kali sehari. Saya udah coba pindah ke tempat lain tapi tak juga dipanggil. Pada akhirnya bertahan di sana selama 8 bulan. Pernah saya cerita sama senior" gaji kecil dipaksa cukup". " Kan jam kerja kita hanya 4 jam" jadi wajar segitu. Jujur gedek banget saya, dia kira makan 3 kali bisa dirapel tiap 2 hari, kosan bisa bayar pake daun?

Terpaksa marah karena gaji kecil


Pernah ada keinginan kerja di 2 tempat tapi jam kerjanya nanggung. Mulai dari jam 2 sampai jam 7. Pergantian shift pagi dan sore itu jam 2. Andai bisa membelah diri😃 takkan sesulit ini.

Selama 8 bulan itu bisa dihitung hangout. Makan ke kafe mikir 1000 kali, mending makan dirumah lebih murah. Beberapa kali diajak teman makan saya menolak dan akhirnya karena tak enak akhirnya diterima. Begitulah mikirin uang keluar, jangankan berkirim cukup sebulan udah Alhamdulillah.

Waktu itu teman ngajak ke tempat terkenal namanya s*ria. Pas liat di internet, duh ngak berani karena terkenal pastinya mahal. Akhirnya makan ditempat biasa aja. Pernah juga ke kafe yang Instragramable, menu utamanya stik daging. Nah, pas udah nyampe tiba-tiba saya nanya kehalalannya dan teman menujukkan.

Beberapa tahun kemudian ada berita kalau tempat tersebut tak halal, seketika saya berucap Alhamdulillah sudah terselamatkan. Walaupun katanya tak sengaja ngak dosa. Mulai saat itu saya lebih teliti tentang kehalalan suatu makanan atau minuman. Uang kurang banyak menyelamatkan perut saya 😆

Lebih peduli lagi dengan halal

Setelah menikah perilaku saya yang     terkait kehalalan sedikit banyak mempengaruhi suami. Kami hanya makan daging sapi ketika idul adha saja selebihnya nahan diri ngak beli. Karena saya tak yakin dan juga di sini pernah ketemu babi. Tempat tinggal kami terdiri dari banyak agama dan saya tak tenang belanja daging. Bukan skeptis, tapi lebih kepada jaga-jaga saja. Mohon maaf tak ada maksud sara, tapi lebih kepada keyakinan saja.

Sebenarnya ada perbedaan antara daging babi dan sapi tapi dari warna dan seratnya tapi masih saja tak tertarik membeli karena takut tak disembelih sesuai syariat islam. Kami hanya konsumsi ayam saja dan itupun saya ngak mau yang udah mati. Saya beli ayam hidup kemudian sebelum disembelih harus saya sendiri  baca doa. Pernah, hampir lewat untung cepat ditegur dan semenjak itu dia paham keinginan saya bahwa harus dibaca doa. Ketika pulang kampung kami puasin makan dari sapi seperti  sate, rendang , SOP dan bakso seolah balas dendam selama ini😆

Apakah berat menjalaninya? Sejujurnya iya, apalagi untuk jenis bakso yang disukai. Godaan berat diawal makin ke sini biasa aja. Pernah juga dibelikan oleh orang dan untungnya makan dirumah sehingga hanya makan mienya saja sedangkan baksonya terpaksa dibuang. 

Sebenarnya saya kasihan dengan suami, ketika orang mencoba berbagai minuman dan makanan kekinian bahkan makanan luar negeri kami tak latah. Kepada orang lain biar tak berbenturan saya  bilang alasan tak mencoba karena mahal, jika dikatakan yang sebenarnya takut salah paham. Kita tak bisa memaksa orang jadi seperti yang dimau termasuk suami. Saya udah mempersilakan dia membeli tapi ngak mau juga.

Semenjak kenal halal corner saya jadi lebih aware dengan segala sesuatu. Saya jadi lebih mikir setiap yang masuk dan dipakai oleh tubuh ini. Untuk kosmetik aman karena udah pakai Wardah.


Baca: menikmati metamorfosisku dengan Wardah 

Jika selama ini yang diketahui alkohol dan menyembelih tanpa menyebut nama Allah itu haram untuk dimakan. Kini pengetahuan saya banyak bertambah semenjak gabung di Facebook dan web halal corner. Ternyata setiap produk yang dikonsumsi ada titik kritis yang harus diperhatikan. 

 Produk halal  merupakan hal mutlak bagi setiap muslim sebab akan memudahkan terkabul doa dan melembutkan hati serta memudahkan datang hidayah dari Allah SWT. Hal ini dinyatakan oleh Imam Ahmad bin Hambal ketika ada yang bertanya kepadanya.

Kenali yang bikin haram

Sumber haram berasal itu dari banyak seperti dari babi, alkohol, dan cara penyembelihan hewan yang salah. Produk yang menggunakan bahan dari babi jika masuk sedikit ke dalam makanan, minuman, obat atau kosmetik haram digunakan. Sedangkan alkohol sering ada dalam produk perawatan kesehatan dan kecantikan, ia bisa jadi halal atau haram dipakai muslim. Menurut fatwa MUI alkohol terbagi 2 yaitu berasal dari industri khamar dan bukan dari industri khamar. Jenis alkohol yang dilarang digunakan adalah etanold dan metanol.

Mulai sekarang lebih teliti saat belanja produk kosmetik , obat, makanan dan minuman. Bagi saya katerpaksaan tidak makan dan minuman enak atau kekinian bukan hal yang menakutkan sebab halal tersebut  lebih utama dari semua itu.


You Might Also Like

0 komentar

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*