Monday 30 April 2018

Peluntur Cinta Itu Bernama Waham

Berita Dylan sada menyita perhatian karena mengunggah foto-fotonya yang babak belur.

Model ini mendapatkan kekerasan dari kekasihnya dan ternyata ini bukan kali pertama dia mengalaminya. Sebelum ini telah mendapatkannya tapi tidak berani menghentikannya, membiarkan saja membuat pelaku makin beringas.

Selain kekerasan fisik, dylan juga mendapatkan kekerasan verbal.  Kekerasan verbal lebih buruk daripada kekerasan fisik sebab luka fisik dapat sembuh, tapi tidak dengan luka hati. Menimbulkan kenangan buruk.

Kekerasan verbal dan fisik jika dibiarkan akan menimbulkan permasalahan psikologis. Bicara kekerasan, ada bermacam seperti fisik ,verbal dan seksual .

Kekerasan fisik adakah segala sesuatu yang terlihat, sedangkan bentuk perlakuan kekerasan verbal adalah terus menerus merendahkan, menolak untuk berkomunikasi, mengacuhkan, perubahan mood yang esktrem, menggunakan nada tidak menyenangkan, sarkasme, mendominasi dan mengontrol semua hal,  melimpahkan semua kesalahan dan mengisolasi.

Pelaku penganiayaan mampu menghilangkan keyakinan dalam diri korban bahwa dia bisa lepas dari semua ini, akibatnya korban tak bisa berbuat apa-apa saat disakiti.*pasrah tapi tak rela

Selain dylan banyak diluar sana yang juga menghadapi kekerasan.  Kebanyakan dari mereka tidak berani bertindak malahan bertahan dengan keadaan. Bahkan sering menerima perlakuan yang menyakitkan, ini diakibatan oleh kata CINTA dan berpikir dia (pasangan ) akan berubah menjadi lebih baik. Dan sebuah hal yang buruk (stigma) terutama wanita, jika bercerai dengan suaminya .

Baca: Terima Kasih bidadariku 

Pelaku kekerasan menggunakan kata cinta sebagai kata ajaib untuk mengontrol pasangan. Akibatnya korban rela berada dalam hubungan yang abusive.

Tanpa kenal dylanpun simpati mangalir padanya. Geram dengan hal buruk yang menimpanya. Rasanya Sakit berlipat saat ini menimpa orang terdekat . Yaa... itu terjadi pada sahabat saya !

Seorang sahabat menelpon menceritakan dukanya.  Komunikasi kami kurang lancar akibat kesibukan dan jarak. Sehingga saya tak update apapun tentangnya termasuk proses perceraian.

"Blink, untuang kami ndak panjang lai. Ndak sangko diumua 30 tahun ambo lah menjando" itulah pembukaan pembicaraan kami. 

Jeger..... Serasa petir disiang bolong. Selama kami berteman tak pernah mengalir cerita pertengkaran yang ada hanyalah happy always dalam hidupnya. Saya sempat berpikir betapa beruntungnya dia punya suami yang baik bahkan royal dalam hal finansial, anak-anak yang lucu,karier bagus dan mertua yang memanjakannya. Kurang apa coba??

Saya merasa jalan hidup teman ini mulus . Tidak iri malahan sering bertanya amalan yang dilakukannya sehingga bisa mendapatkan semua keberuntungan ini.

"Hah... kenapaaaa? Pelakor ya? "Tanya saya dengan terkejut. 

Temanku bercerita tentang suaminya yang terkena waham. Selama setahun lebih dia menahan sakit dan ketakutan akan siksaan. Awal suaminya sakit, siksaan tidak terlalu sering diterima.  Pernah dia bertanya alasan kenapa dipukuli dan suaminya mengatakan ada sesuatu yang membuatnya benci kepada istri.  Istilahnya bulu boji. 

Temanku sengaja menghabiskan cuti untuk merawat suaminya, menemani berobat alternatif dan ruqiah. Masa cuti menjadi saat terburuk sebab durasi dan frekuensi siksaan meningkat.

Tak ada sesal dan iba dihati suaminya walaupun istri telah merintih kesakitan.  Siksaan yang dihadapinya tak pernah diketahui oleh orang lain bahkan keluarga terdekatnya. Dia berhasil menyimpan deritanya dengan rapi.


Hanya kepala dan wajah yang tak pernah tersentuh pukulan sebab selalu dilindungi nya saat siksaan itu datang. Ternyata ini memberi keuntungan , pertama suaminya makin senang menyiksa sebab tidak ada yang tahu aksinya dan yang kedua si teman masih bisa menghasilkan uang.

Yah...Dari suaminya sakit sampai hari ini (mengabari saya) tidak pernah memberi nafkah. Malahan si teman harus membelikan rokok sebungkus sehari untuk suaminya. *perokok berat

"Ketika cuti berakhir rasanya lega bisa bebas beberapa jam dari semua ini. Ingin rasanya tak pulang tapi anak dirumah dan harus dijaga jangan sampai jadi sasaran bapaknya " lanjut teman saya.  
"Kapan kamu berpikir berbagi penderitaan ini? "Tanya saya
"  Dia tambah ganas dalam menyiksa. Siksaan terberat pernah dialami hingga hilang kesadaran,tangannya yang kekar mencekik dan saat itu aku berpikir inilah akhir kehidupan .  
Sayup-sayup suara anak terdengar dan berteriak mama... Jangan mati! Sudah pa..! Detik itu juga aku tersadar dan melihat anak ada didepan kami .
"Saat itu juga berpikir harus memberitahu keluarga kami dan berharap mereka bisa memecahkan masalah ini. Mereka bergantian menjaga dirumah dan berpikir suami tidak akan berani menyakiti. Ternyata itu salah beberapa minggu kemudian didepan keluarga kami dia tak segan melakukan kekerasan fisik".

"Kapan kamu memutuskan bercerai?"tanya saya 
" Kondisi suami yang seperti ini tidak bisa dibiarkan harus diobati. Aku curiga dia terkena waham dan harus diobati secara medis. Mereka menolak dan ingin alternatif sebab menganggap suami tasapo. 

Aku menyarankan lebih baik berobat dikampung jika memilih alternatif, akan lebih dekat untuk bolak-balik. Mereka setuju dan hari itu juga pulang kampung. Keesokan harinya semua berubah  keluarganya menganggapku mencari alasan saja. Yaah . telah terjadi kesalahanpahaman.  

"Aku lelah dan berpikir mungkin ini jawaban dari doa-doa selama ini. Ketika keluarga suami tidak berpihak lagi untuk apa harus bertahan . Dan juga aku takut dia makin beringas. Tidak tertutup kemungkinan dia akan menghabisiku. "Tutup teman saya

Setelah memutuskan bercerai si teman terlihat berbeda, wajahnya selalu dihiasi senyuman bahkan  bobotnya meningkatkan. Melalui medsosnya bisa dilihat kebahagiaan menyelimuti. Hidup tak lagi seperti diatas cangkang telur.

Selama ini dia selalu hati-hati menjaga menjaga keamanan rumah tangga. Suaminya seorang pencemburu berat,teman saya tidak pernah bonceng dengan laki-laki lain.

Saat  mereka pacaran mereka bisa bertengkar akibat ada yang memandang teman saya. Awalnya kecemburuan ini dianggap sebagai tanda takut kehilangan. Setelah menikah pun masih terjadi pertengkaran akibat cemburu yang tak jelas.

Peluntur itu bernama waham

Sikap cemburu yang tak jelas ini sudah tercium diawal hubungan mereka tapi tidak disadari oleh teman saya sebagai bentuk gangguan mental.

Agak sulit membedakan orang yang mengalami gangguan mental, apalagi bagi orang awam. Walaupun begitu ada gejala umum seperti mood yang tadinya buruk kemudian dapat menjadi senang secara drastis, dan sebaliknya. Ciri lainnya saat marah yang dilampiaskan dengan melakukan kekerasan, anti sosial serta mengalami delusional

Perubahan prilaku suami teman ini berangsur-angsur selama 10 tahun pernikahan mereka. Rasa cemburu,tidak percaya dan benci menggiringnya melakukan kekerasan fisik dan verbal.  Semua ini bersumber dari keyakinan pemikiran yang sudah kehilangan kontrol.

 Baca: ODGJ merupakan bagian dari kita

Ini merupakan salah satu dari masalah kesehatan mental bernama waham. Defenisi waham menurut departemen kesehatan tahun 2000 adalah suatu keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis.  Waham juga merupakan suatu keyakinan tentang isi pikiran yang tidak sesuai dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya.

Waham atau delusi membuat penderitanya tidak seimbang antara pemikiran dan emosinya sehingga kehilangan kontak dengan realitas sebenarnya. Penderita masalah kejiwaan ini memiliki kesadaran sendiri bahkan tetap berpegang teguh pada pemikirannya. Mereka hidup dengan kesadaran palsu dari kenyataan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Penyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun ada beragam faktor pendorong seperti genetik, lingkungan, stres, ketidaknormalan fungsi otak, seperti pada penderita penyakit Parkinson, Huntington, demensia, stroke, serta kelainan kromosom.

Jenis-jenis waham  yang harus diwaspadai :

1.waham cemburu yaitu  memiliki cemburu yang berlebihan dan percaya tidak akan dihianati oleh pasangannya  ,sehingga
melakukan penyiksaan fisik.

2. Waham kebesaran yaitu keyakinan berlebihan bahwa  memiliki kekuatan /kemampuan khusus atau kelebihan seperti kecerdasan,bakat atau identitas yang membumbung tinggi.  Selain itu,juga meyakini memiliki relasi khusus dengan figur yang hebat.

3.Waham agama, adalah keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, bahkan merasakan dirinya adalah nabi atau tuhan

4 Waham curiga, adalah keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang mau merugikan atau mencederai

5.Waham kejar, adalah keyakinan merasa  dikejar-kejar dan selalu diikuti oleh orang lain. Waham ini dapat berbentuk sederhana ataupun terperinci, dan biasanya berupa keyakinan difitnah secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam mengejar tujuan jangka panjang.

6.Waham somatik, adalah keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang penyakit,

7. Waham nihlistik, adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia,

Dua kasus kekerasan yang terjadi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pelaku makin beringas jika dibiarkan. Cara melawannya adalah dengan meninggalkan orang yang melakukan kekerasan dengan segera.
Dan berani untuk melaporkan kasus ini .

Jangan terpengaruh dengan kata Cinta yang diucapkan pelaku setelah disakiti. Sebesar apapun Cinta akan luntur jika ada waham terutama waham cemburu.

Sumber:
http://hiburan.rakyatku.com/read/90891/2018/03/07/di-new-york-model-cantik-indonesia-ini-alami-kekerasan

https://m.detik.com/wolipop/read/2018/03/06/112403/3900736/1137/viral-curhat-model-indonesia-dylan-sada-dipukuli-kekasih-hingga-masuk-rs

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/waham-salah-satu-tanda-penyakit-jiwa-skizofrenia/

https://www.alodokter.com/penderita-gangguan-delusi-suka-meyakini-yang-aneh-aneh

No comments:

Post a Comment

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung