Friday 28 February 2014

Kata Pertama dari Mulutnya Adalah Atuk

gambar pribadi

Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang menarik untuk diikuti.
Setiap detik yang terjadi merupakan momen yang sangat berharga dengan sibuah hati dan sayang untuk dilewati. Normal itu bagi orangtua atau keluarganya bukan, nyatanya saya sebagai orang luar terlibat juga dengan suka cita tumbuh kembang anak tersebut.

Adalah Uki seorang anak laki-laki yang mampu membuat saya penasaran dengan kabarnya. Yups, bocah ini mampu menyentuh sisi keibuan saya. Halaa...aah

Lokasi rumah yang berada dilingkungan tempat kerja memudahkan saya mengunjunginya sepulang kerja . Yaaa uki beserta orang tuanya tinggal di rumah dinas.

Saat Uki masih dalam kandungan dia telah merekatkan persahabatan kami yang baru seumur jagung dengan mamanya .Malahan saat 'telat'sayalah orang pertama diberi tahu ditempat kerja .Kerenkan 😎

Saya mengikuti setiap perkembangan kehamilan sang mama. Melihat perut yang membesar seolah uki berkata"tante aku makin besar" . Merasakan tendangan dan mendengar djj( denyut jantung janin ). *Bahagia Hei ...yang hamil teman tapi kebahagiaannya menular .

Persahabatan kami yang kental membuat mamanya uki memberikan saya kehormatan untuk memberikan sumbangan nama pada anaknya .

Biasanya nama itu paling panjang 3 suku kata kan ya ? Nah. ..Saya sudah dapat kesempatan berarti tinggal 2 kata lagi yang tersisa dan harus dibagi dengan keluarga besar lainnya. Belum lagi kedua orangtua anak ingin memberi nama anaknya. Duh .. Bakal ketat seleksi untuk 2 kata tersebut.

Jarak uki dan abang-abangnya lumayan dekat, bikin kerepotan bagi mom working. Selama ini mereka mengasuh anak berdua, ketika  teman bekerja maka suaminya yang ambil alih anak. Dan saat teman saya pulang suaminya bekerja.

Ritme ini tak berlaku lagi semenjak papa uki kerja diluar propinsi. Mereka udah cari ART tapi ngak cocok  dan beruntung sang Datuk uki mau mengasuh cucu-cucunya.

Suatu hari teman saya cerita kalau uki udah bisa ngeluarin kata-kata dan kata pertamanya adalah Atuk.

Rada surprise saya ketika mendengar bocah  14 bulan bisa mengucapkan kata pertama atuk.Bukan mama atau papa. 

Kenapa berbeda? Selama ini uki dan Abang dengan telaten diasuh Atuk tanpa melibatkan orang lain (art). Interaksi yang lama dan intens memancing kata pertama adalah Atuk. 

Salaut sama Atuk dan nenek mereka sanggup untuk menyapih, mendamaikan cucunya yang punya jarak dekat saat bertengkar dan berebutan mainan.

Ketelatenan Atuk ini udah terbukti loh, uki beserta abangnya lepas diaper dengan mudah. Bahkan mereka diajari tidak boleh BAK sembarangan dan harus dicuci. Kalau zaman sekarang jarang saya lihat kayak gitu .Anak mau pipis tinggal semprot didepan rumah. Hadweh kebiasaan jelek banget .

Saya ikutan giveaway bicara yang lantang jangan hanya diam.Kamu mau ikutan juga?

No comments: