Setelah Peringatan HPSN Kita Mau Apa lagi?

February 22, 2019

Hari peduli sampah nasional
Tanggal 21 februari akan di highlight pada kalendar, sepenting itukah?  Yups, saya mah lupaan orangnya, akan ingat beberapa tanggal penting seperti ultah dan anniversary . Selebihnya mohon maaf.

Lalu ada apa diminggu ketiga februari? Ada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN). Terdengar asing ya? Saya juga gitu pas dengar ada hari ini diperingati.

Wajar HPSN ngak terkenal gitu disebabkan baru diperingati beberapa tahun ini. Tepatnya pada tahun 2006 Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencanangkannya.

Peringatan ini muncul sebagai bentuk kenangan buruk atas tragedi di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Pada hari itu, akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah, sebuah mesin pembunuh bernama sampah merenggut 157 jiwa .

Peristiwa naas itu tak hanya memakan korban tapi juga mengakibatkan hilangnya dua kampung (Cilimus dan pojok) dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.

Kejadian ini takkan terjadi jika kita peduli dengan sampah, Tak sekadar buang sampah pada tempatnya tapi lebih dari itu  meminimalisirnya. Lakukan pemilahan sampah secara mandiri dengan memisahkan organik dan non organik. Sampah jenis organik dimanfaatkan dan dikelola sendiri maka timbunan TPA dapat dikurangi.

Dari rilisan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan timbunan sampah di Indonesia mencapai 65,79 ton pada tahun 2018. Timbunan sampah yang datang ke TPA tidak sebanding dengan pengurangannya. Entah sampai berapa tahun mampu menampung. Jika udah penuh mau gimana lagi, palingan cari lahan baru untuk bikin gunung sampah. Duh...kapan berakhirnya lingkaran

Hal ini diperburuk lagi dengan jumlah penduduk bertambah. Dampaknya tingkat komsumsi meningkat membuat permasalahan sampah makin pelik.

Bicara sampah ngak ada habisnya lantaran menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat global. Berdasarkan laporan National Geographic masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton.

Yang bikin miris adalah laporan sebuah penelitian yang diterbitkan di Sciencemag pada Februari 2015,   Indonesia berada di peringkat kedua di dunia penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.

Terkait persoalan sampah, Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan Indonesia akan bebas sampah pada tahun 2020.  Masih ada waktu untuk mewujudkan target ini.

Plastik yang merajai kehidupan

Puncak peningkatan sampah terjadi saat plastik menjadi kebutuhan. Sifatnya yang serbaguna, ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, relatif murah membuat seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan baku plastik.

Tak ada aktifitas yang lepas dari plastik dimulai dari  transfer segala sesuatu, tempat penyimpanan.  Bahkan kini hampir semua alat rumah tangga menggunakan plastik dan secara bertahap keberadaannya menggantikan bahan-bahan seperti kaca dan logam.

Sampah plastik merupakan sumber terbesar dari pencemaran lingkungan hidup . Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton pada tahun 2025.

Selama lebih dari 50 tahun, produksi dan konsumsi plastik global terus meningkat.  Jenis sampah plastik yang paling banyak adalah kantong/ kresek. Menurut Riset Greeneration, organisasi nonpemerintah yang telah 10 tahun mengikuti isu sampah, satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Di alam, kantong plastik yang tak terurai menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem.

Selain dari plastik, sampah yang menghuni TPA juga berasal dari kertas, kaca, styrofoam, benda elektronik dan organik. Kesemua ini bercampur dan sulit untuk mengurai.

Balik lagi ke HPSN ya, diharapkan setiap memperingati kita diingatkan kembali untuk peduli terhadap permasalahan sampah. Pada tahun ini Tema yang diambil adalah Kelola Sampah Untuk Hidup Bersih, Sehat Dan Bernilai.

Pesan yang ini disampaikan di momentum tahun ini yaitu membangun kesadaran tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah. Jika sudah bisa mengelola sampah maka lingkungan bersih dan sehat serta tak menutup kemungkinan sampah tadi memberikan nilai ekonomi bagi kehidupan.

Bentuk kegiatan di tanggal 21 februari adalah membersihkan sampah ditempat umum yang diikuti seluruh instansi dan masyarakat.

http://dlh.paserkab.go.id/detailpost/sejarah-hari-peduli-sampah-nasional

https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/

You Might Also Like

0 komentar

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*