Cinta Rupiah Dan Keunikan Penggunanya

December 29, 2017


Lebaran sudah lama berlalu tapi saya masih menyimpan  uang" masiak". Uang ini merupakan sisa dari THR, mengikuti tradisi lebaran membuat saya harus menyediakan uang baru.

Mungkin terdengar aneh tapi saya menyukai bau uang baru dan terasa nyaman ketika memegangnya, walaupun uang ini lebih kasar  . Saya berusaha mempertahankan kondisinya uang agar tetap masiak/tidak lecek.

Saya tidak akan membelanjakannya kalau tidak terdesak, pernah uang itu sampai berumur 2 tahun dan tersimpan dengan rapi dilemari tanpa ada lecek sedikitpun. Banyak orang yang heran dengan tindakan saya ini.

Tidak sedikit yang menyebut tindakan saya ini unik. Entahlah,  saya menyukai segala sesuatu yang rapi. Setiap terima uang selalu diluruskan jika ada yang terlipat kemudian dimasukkan ke dompet dengan hati-hati.

Keunikan lain  yang sering ditemukan adalah perbedaan perlakuan uang berdasarkan besar kecil nilainya. Uang dengan nominal besar hanya akan distaples saja dan akan dipertahankan dalam dompet.
Nasib uang kecil sangatlah tidak beruntung, ia  akan dicoret ditambah lagi tampilannya lecek bahkan ada yang  tidak berbentuk lagi. Kondisi seperti lebih sering masuk dalam kotak amal, mungkin pemiliknya takut yang lecek tidak akan laku untuk transaksi.
Hadeh... Aneh ya ingin banyak pahala tapi pakai uang kecil yang lecek.

Perlakuan miris juga diterima oleh uang logam, ia akan terlempar kesana kemari dipandang tak berharga. Padahal, nominal yang besar itu tidak akan ada jika tidak dari nilai yang kecil. Jangan pernah lupakan power of koin .

Keunikan terakhir dari pengguna rupiah adalah saat terjadi transaksi dan tidak kembaliannya, kita harus rela menerima dalam bentuk permen. Atau terpaksa berdonasi.

Nominalnya tidak seberapa bahkan hanya beberapa buah koin tapi ini merugikan konsumen. Untuk mencegah hal ini pada tanggal 14 Agustus 2014 pemerintah, dalam hal ini pihak Bank Indonesia (BI) memperkenalkan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).

Gerakan ini selain untuk melindungi dari transaksi yang merugikan juga untuk menjaga fisik rupiah. Prinsipnya transaksi dalam rupiah tetap terjadi tapi peredaran uang fisik tidak banyak.

GNNT memiliki manfaat yaitu menjaga uang kertas dalam kondisi baik sebab transaksi terjadi tanpa uang fisik. Selain itu merupakan wujud dari kampanye Go Green. Alasannya, tingkat konsumsi penggunaan kertas dalam pencetakan uang akan berkurang, otomatis mengurangi eksploitasi penebangan hutan yang memanfaatkan kayu untuk diolah menjadi pulp sebagai bahan baku pembuatan kertas.

Manfaat  lainnya memberikan dampak positif pada aktivitas menggiatkan potensi pasar. Contohnya pada online shop atau e-commerce yang melakukan pembayaran melalui ATM dan kartu kredit.

Cinta Rupiah dan cara membuktikannya


Rupiah merupakan identitas, stabilitas ekonomi sekaligus pemersatu negara. Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan dalam setiap transaksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bertransaksi menggunakan rupiah sama dengan mencintai kedaulatan dan kemandirian Indonesia. Penggunaan uang asing tidak sejalan dengan nasionalisme dan melanggar UU. "Dan ini dapat dipidanakan,"

Rupiah sangatlah unik dan ini bisa dilihat dari sejarah uangnya. Sebelumnya rupiah dikenal dangan nama ORI dan perlu waktu yang lama untuk bisa disahkan menjadi alat pembayaran transaksi di Indonesia

Keunikan rupiah yang bisa ditemukan yaitu dari gambar yang ada didalamnya. Rupiah menggambarkan budaya dan karakteristik bangsa Indonesia yaitu pahlawan nasional, tari nusantara, dan pemandangan alam.

Tanpa sadar kita telah belajar Indonesia melalui gambar yang ada dirupiah. Keragaman seni budaya, kekayaan alam dan pahlawan itu ada didalam yang kertas. Bahkan anak kecilpun sudah tahu asal gambar yang ada dirupiah karena sering berinteraksi dengan uang.

Gerakan Cinta rupiah tidak hanya sekedar dimulut saja tapi perlu diterapkan dalam kehidupan. Gerakan ini layaknya seperti orang yang mencintai yaitu menjaga dengan sepenuh hati tanpa ada syarat apapun.

Adapun cara mencintai rupiah yang bisa dilakukan :

1.  tidak melipat atau meremas uang
Saya suka kesal melihat orang meremas uang, biasanya dilakukan untuk mempermudah saat melempar uang.

2. Agar uang tidak tercecer biasanya diklip(staples)
Cara ini ampuh tapi merusak kondisi uang. Sebenarnya ini bisa diganti dengan menyelipkan kertas diantara yang ketika jumlah yang ingin dihitung sudah pas.

3. Menjaga uang tidak basah
Tenyata uang kertas bukanlah terbuat dari kertas. Uang jenis ini menggunakan bahan kapas, sebab sudah terbukti tidak mudah rusak meski ditarik-tarik atau pun ditekuk.
Menurut penelitian, bahan kapas ini mampu bertahan tidak robek sampai dengan 3.500 kali lipatan bolak-balik. Walaupun begitu harus hati-hati terkena air, tak ada yang tahan lama jika sudah terkena air. Batu saja bisa hancur terkena air terus menerus, 🤔

4. Tidak mencoretnya
Ada kalanya butuh kertas untuk menuliskan nomor HP, biasanya orang lebih sering menggunakan uang. Dimasa saya sekolah ada prilaku yang buruk yaitu mengejek teman dengan uang 500 rupiah dengan mencoret uang tersebut.

5.Mengunakan untuk setiap transaksi

6.menabung dengan rupiah
Beberapa tahun yang lalu ada tren menyimpan uang dalam bentuk dolar, tujuannya ingin mendapatkan keuntungan dengan cara menukar dolar. Dolar dianggap aman disimpan karena menjadi patokan untuk harga transaksi yang terjadi di dunia.

7.menjaga Wibawa rupiah
Dimulai sejak diluncurkannya uang pertamakali  dengan nama ORI hingga kini telah beberapa kali rupiah berganti-ganti bentuk dan warnanya.

Bank Indonesia (BI) meluncurkan secara resmi  uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi 2016.  Didalam 11 pecahan uang rupiah edisi baru ini terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan rupiah logam.


Pada uang baru ini ada pergantian gambar pahlawan bertujuan untuk kenalkan berbagai pahlawan dari seluruh indonesia.

Selama ini kita terbatas mengenal pahlawan nasional melalui buku sejarah. Semenjak ada uang baru wawasan bertambah, ternyata banyak pahlawan dari daerah indonesia lainnya.
Sayangnya kemaren ketika uang baru beredar ada sedikit gonjang-ganjing tentang pahlawan di uang kertas. Tindakan ini salah satu contoh dari tidak terjaga wibawa rupiah.

Buktikan nasionalisme dari hal yang kecil yaitu dengan menggunakan dan menjaga kualitas rupiah. Cara menjaganya tidak hanya dari fisik semata saja.

Dan selalu ingat menjaga rupiah berarti menjaga simbol kedaulatan negara.

Sumber gambar:
Tribunnews.com
Merdeka.com


You Might Also Like

0 komentar

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*